Siapa yang merasa tidak nyaman ketika melihat darah? Apalagi ketika yang mengalir adalah darah manusia. Bahkan ada sebagian orang yang ketika melihat darah mengalir dari luka pada dirinya sendiri,
Tuntutan... Eeeewww... Zaman gini ngomong masalah tuntutan, nggak salah loe? Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika dengar tentang tuntutan? Beban, merepotkan, dan membosankan?
Hai pemuda pemudi, kita ini lebih dari pemenang! Ya, kita pemuda Kristen percaya banget sama jargon itu sehingga sering kali kita jadi terlalu berani dan terlalu pede.
Hari gini, hidup sebagai pemuda itu lebih enak dan seru. Kenapa? Ya... Coba aja bandingin. Zaman dulu orang tua itu lebih berwenang daripada anak. Guru lebih berwenang daripada anak murid.
Kecil-kecil cabe rawit… Sering banget kan kita denger ungkapan itu? Nah, ungkapan itu juga yang cocok dikasi ke lidah kita. Nggak percaya?
Di dalam zaman sekarang ini, kita tentu tidak asing lagi dengan kata “move on”. Mungkin saja kita sering menggunakan kata tersebut.
Kusta…. Ketika kita mendengar kata ini, tentu terbayang oleh kita suatu penyakit yang menjijikkan, seperti bayangan akan jari-jari buntung yang ujungnya masih berwarna merah dengan darah yang menetes
Injil Lukas terkenal di dalam menyoroti bagian-bagian maupun tokoh-tokoh yang dianggap marginal. Demikian juga bagian yang akan kita bahas ini tidak akan kita jumpai di bagian lain dari ketiga Injil
Kita mungkin sudah pernah berada dalam kondisi yang merisikokan diri kita. Biasanya, kita akan mundur dan sangat jarang kita akan maju untuk merisikokan diri kita.
Pada bagian ini, kita akan menelaah komponen-komponen dari sebuah makna. Dalam tradisi pemikiran Cornelius Van Til, pembahasan mengenai etika hidup manusia akan memimpin kita pada tiga komponen