Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. - Yakobus 3:3-5
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. - Yakobus 3:9-12
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. - Matius 15:18
Kecil-kecil cabe rawit… Sering banget kan kita denger ungkapan itu? Nah, ungkapan itu juga yang cocok dikasi ke lidah kita. Nggak percaya?
Mari, kita coba bayangkan, berapa kali kita disakitin sama perkataan orang lain, apa lagi sama orang yang kita sayangi. Sakitnya itu di sini… Berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun hubungan kita rusak. Ngeri banget nggak sih? Tapi masih ada contoh lain, pernah juga kan kita seneng banget karena dapet pujian atau kata-kata yang bagus banget. Itu juga pekerjaan lidah kita loh. Kalo baik, bisa baik banget akibatnya tetapi kalau sudah jahat, nggak sedikit gara-garanya darah yang udah ditumpahkan di dalam sejarah.
Begitu pula dalam kekristenan kita. Sering kali orang nggak mau percaya Kristus simply karena orang Kristen yang nggak beres ucapannya (dan sangat mungkin salah satu orang Kristen itu adalah kita). Ngomong jorok, mencaci maki, berbohong, mengutuk, dan masih banyak lagi. Tapi banyak juga loh orang yang merasa terberkati karena ucapan kita yang membangun sesama, memberitakan Injil, dan memuliakan Tuhan, bahkan mereka merasa happy dan damai waktu di deket kita. Jadi, dari mulut kita yang sama inilah keluar baik berkat maupun kutuk.
Firman Tuhan mengatakan, apa yang keluar dari mulut berasal dari hati. Jadi, apa yang dimunculkan oleh lidah kita yang kecil-kecil cabe rawit itu, mencerminkan seluruh isi hati kita, seluruh jatidiri kita. Hmmm... dari apa yang sudah kita katakan selama ini, kira-kira apa yang ada di dalam isi hati kita? (LS)

