Di dalam artikel yang lalu kita membahas adanya kelompok yang percaya bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan, dan implikasi dari pemikiran ini adalah kehidupan yang tidak memiliki tanggung jawab moral yang serius. Di sisi lain adanya kelompok yang percaya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh keberadaan yang Ilahi atau allah namun yang mereka percayai bukanlah allah yang satu-satunya dan berdaulat.
Kekristenan percaya Allah yang berpribadi dan juga absolut atau satu-satunya adalah Sang Pencipta dari alam semesta ini. Maka sebagai ciptaan-Nya kita memiliki tanggung jawab kepada-Nya sebagai Pencipta. Allah menciptakan dunia ini dengan menaruh kebenaran-Nya di dalam setiap ciptaan-Nya. Setiap aspek kehidupan maupun setiap bidang studi menyatakan kebenaran Allah. Bukan hanya itu, kebenaran ini bukanlah sebuah tumpukan aturan yang mati tetapi ini adalah kebenaran yang berasal dari Allah yang berpribadi. Setiap perlawanan terhadap kebenaran yang Allah nyatakan berarti perlawanan terhadap pribadi Allah itu sendiri. Oleh karena itu, kekristenan mengajarkan kita untuk memiliki ketaatan total kepada Allah bukan dengan cara yang legalis atau hanya asal patuh terhadap aturan-aturan yang ada, tetapi kepatuhan atau ketaatan yang digerakkan oleh kasih dan kepercayaan kita kepada pribadi Allah.
Cara pandang Kristen mengenai keberadaan membawa kita melihat Allah sebagai sumber sekaligus pusat dari segala keberadaan di alam semesta ini. Dari Allahlah seluruh keberadaan ini berasal dan Ia jugalah yang akan mengakhiri segala sesuatu di dalam alam semesta ini. Tidak ada kuasa atau keberadaan lain yang dapat menandingi kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta ini. Oleh karena itu, satu-satunya tujuan hidup manusia hanyalah untuk menjalankan apa yang dikehendaki Allah dan inilah yang memuliakan-Nya. (SL)
