"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." - 2 Korintus 12:9
Memang betul, tidak ada manusia yang sempurna,
Karena manusia tidak dapat menipu diri dari kelemahannya.
Kelemahan manusia yang terutama adalah dosanya.
Saya percaya setiap kita memiliki “teman kecil” yang bernama dosa, yang senantiasa menemani kita di mana pun kita berada.
“Teman kecil” kita ini begitu setia, namun kita selalu berusaha memutuskan “pertemanan” dengannya.
Kesombongan, keserakahan, kemunafikan, keegoisan, dan lain-lain akan selalu menjadi “teman kecil” yang setia menggerogoti kita sampai kematian memisahkan kita dengannya.
Memang betul, keberadaan “teman kecil” ini sangat mengganggu kita sebagai umat Tuhan.
Namun sadarkah kita bahwa keberadaannya seperti alarm,
yang mengingatkan kita akan ketidakberdayaan manusia atas dosa,
yang menyadarkan kita bahwa tidak ada seorang pun, apa pun yang dapat menolong kita,
kecuali pertolongan Allah di dalam Kristus yang menjadi satu-satunya harapan kita?
Memang betul, kita tidak boleh tertipu dan terbuai dalam kesetiaan “teman kecil” kita.
Namun biarlah keberadaannya boleh terus menjadi alarm dalam hidup kita, sebab justru dalam kelemahanlah, kasih karunia-Nya ternyatakan dan kuasa-Nya menjadi sempurna.
Dengan demikian, berkatalah kita pada diri kita sendiri, “lihatlah kelemahanmu, sadarilah ketidakberdayaanmu, masuklah dalam pelukan kasih karunia-Nya, nikmati pemeliharaan serta pembentukan-Nya dalam dirimu, dan pujilah Dia senantiasa!” (LS)
