Trust

Christian Life

Trust

2 May 2022

Trust di dalam Cambridge Dictionary didefinisikan sebagai to believe that someone is good and honest and will not harm you, or that something is safe and reliable. Trust yang artinya “percaya” di dalam bahasa Indonesia, oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai “menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur”. Dari dua pengertian tersebut, maka ketika kita berbicara bahwa kita percaya kepada seseorang, itu berarti kita percaya sepenuhnya akan kebaikan dan kejujuran orang tersebut, dan orang yang kita percaya itu tidak akan mencelakakan kita. Dengan demikian ketika kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Allah, maka harusnya di dalam seluruh hidup kita, kita benar-benar menaruh kepercayaan kita kepada Allah, dan beriman bahwa Allah tidak pernah bermaksud jahat di dalam rancangan-Nya bagi hidup kita, sekalipun secara fenomena kita mungkin mengalami penderitaan yang kadang kita merasa hal tersebut terlalu berat untuk kita tanggung.

Kita tahu bahwa Allah adalah Allah Mahakasih dan Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya sendiri, seperti yang tertulis dalam 2 Timotius 2:13, “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Allah yang berencana, Allah yang berjanji, Dia pasti menggenapi-Nya dengan cara-Nya dan waktu-Nya. Dia yang tidak menyayangkan Anak-Nya mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, tidak mungkin Dia membiarkan kita, umat-Nya, terlantar. Hanya sayangnya kita cenderung tidak percaya akan pemeliharaan Allah ketika goncangan dan badai melanda hidup kita. Trust kita kepada Allah cenderung luntur. Kita menganggap Allah kurang memedulikan kita, kurang memperhatikan kita, kurang mengerti kita, atau bahkan kurang mengasihi kita. Pertanyaan yang bodoh saja, “Jikalau Allah sedemikian tidak menyayangkan Anak-Nya untuk mati di atas kayu salib menebus dosa kita, menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal (Yoh. 3:16), masakan sih Dia tidak memedulikan kita dalam keseharian kita?”

Marilah kita sungguh-sungguh percaya kepada Allah, Sang Penebus kita. Percayalah kepada-Nya dengan sepenuh hidup kita, Dia tahu yang terbaik bagi kita. Dia sudah menebus kita bahkan harus dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib. Masih tidak cukupkah yang dilakukan Allah bagi kita, agar kita bisa trust kepada-Nya? Amin. (DS)