Tidak Tahu Terima Kasih

Devotion

Tidak Tahu Terima Kasih

7 March 2022

Bacaan: Lukas 17:7-10

Apakah seorang anak berhak menuntut terima kasih dari orang tuanya karena ia sudah berlaku baik? Apakah seorang murid berhak menuntut terima kasih dari gurunya karena sudah mengerjakan PR? Apakah seorang pegawai berhak menuntut terima kasih dari bosnya karena sudah datang tepat waktu setiap harinya? Jawabannya adalah tidak.

Seorang anak memang sudah seharusnya berlaku baik. Seorang murid memang sudah seharusnya mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepadanya. Setiap pegawai memang sudah seharusnya menaati segala peraturan yang berlaku di tempat kerjanya. Mereka tidak menjadi berjasa karena melakukan hal-hal itu. Mereka hanya menjalankan kewajiban yang memang sudah seharusnya dikerjakan. Jika mereka marah karena tidak mendapatkan ucapan terima kasih, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres di dalam diri mereka.

Namun, kita pun sering bertindak demikian di dalam kehidupan pelayanan kita. Kita merasa Tuhan, hamba Tuhan, atau para pengurus di gereja harus berterima kasih kepada kita jika kita sudah melakukan suatu pelayanan tertentu. Kita merasa sudah berjasa dan sudah membantu memperluas Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini. Ketika tidak ada yang mengucapkan terima kasih kepada kita, kita kemudian mulai sakit hati, marah, kecewa, dan bahkan kemungkinan kita meninggalkan pelayanan tersebut.

Lukas 17:7-10 menceritakan tentang kisah tuan dan hamba. Tuan tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada hamba. Memang adalah tugas hamba untuk menaati segala perintah tuannya. Kita harus sadar bahwa kita pun hanyalah hamba Allah di tengah-tengah dunia ini. Maka, sudah seharusnya dan sudah menjadi kewajiban kita untuk melakukan semua yang diperintahkan Tuhan. Tuhan, ataupun orang lain, sama sekali tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada kita.

Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan bahwa di dalam pelayanan dan kehidupan bergereja no one comes to help, no one comes to contribute. Artinya, tidak ada yang datang untuk membantu atau memberikan kontribusi bagi Tuhan dan pekerjaan-Nya. Pdt. Stephen Tong kemudian melanjutkan dengan kalimat everybody comes to learn and to serve. Ini berarti setiap orang datang untuk belajar dan melayani Tuhan.

Hendaklah seperti demikian sikap hati kita. Bukan merasa diri berjasa dan menuntut rasa terima kasih, melainkan sama seperti hamba di dalam Lukas 17, kiranya kita mengatakan, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (TH)