Selama hidup di dunia, semua manusia akan selalu bertemu dengan pencobaan. Pencobaan pun pasti datang dalam kehidupan orang percaya. Tuhan mengizinkan banyak hal terjadi dalam hidup ini untuk menguji iman kita. Ujian tersebut Tuhan berikan untuk mempertumbuhkan iman kita. Namun tidak sedikit dari ujian tersebut yang Tuhan izinkan dipakai iblis untuk mencobai kita. Iblis selalu tidak menyukai keberadaan manusia yang beriman kepada Tuhan, sehingga dia selalu mencari cara untuk menjatuhkan iman kita.
Permasalahan yang kita hadapi saat ini bukan hanya pencobaan itu sendiri, melainkan diri kita yang begitu malas dan tidak mau berjuang. Pencobaan akan selalu ada, namun di dalam anugerah Tuhan, Ia sudah begitu berlimpah membukakan kepada kita mengenai perlengkapan dalam melawan pencobaan. Yang menjadi masalah adalah kemalasan kita yang terus menggagalkan kita dalam menggunakan alat anugerah tersebut. Kita terlalu dikasihi Tuhan, Ia selalu memberikan kita firman-Nya yang terus menegur dosa kita, namun dengan begitu mudahnya kita melupakan firman tersebut, sehingga kita masih sering gagal dalam pencobaan dan jatuh dalam dosa yang sama. Roh Kudus terus mendorong kita untuk melawan pencobaan dengan mengingatkan kebenaran firman di dalam hati kita, namun kita selalu menekan kebenaran tersebut dan tenggelam dalam kenyamanan diri. Kita begitu malas untuk keluar dari zona nyaman, sehingga tidak heran kita terus kalah dengan pencobaan. Dan sebenarnya masih banyak hal yang terus menggagalkan kita.
Tidak sedikit dari kita yang masih terus berjuang melawan pencobaan, namun masih saja gagal. Bahkan ada banyak yang mungkin ingin menyerah dan sudah kehilangan pengharapan. Mungkin kita sudah berulang kali gagal menghadapi pencobaan, namun percayalah bahwa Tuhan yang sudah menyelamatkan kita tidak akan pernah gagal menolong kita. Ketika Tuhan terus beranugerah, maka bagian kita adalah menjalankan tanggung jawab kita untuk berjuang melawan pencobaan, berjuang melawan kemalasan diri, berjuang untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Kiranya kita terus memohon agar Tuhan yang menyatakan belas kasihan-Nya kepada kita. (RP)

