Ketika Waktu-Nya Tiba

Christian Life

Ketika Waktu-Nya Tiba

18 April 2022

Bacaan: Ulangan 34:1-12

Membaca akhir hidup Musa, sejenak membuat saya tertegun. Bagaimana tidak? Musa seorang tokoh dalam Alkitab yang dipersiapkan Allah dari sejak ia lahir untuk menjadi pembebas bagi bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Demi menyelamatkan nyawanya dari pembunuhan anak laki-laki Israel, ibunya memasukkannya ke dalam keranjang yang ditutup rapat dan dialirkan ke sungai Nil. Putri Firaun kemudian menemukannya dan mengangkatnya sebagai anaknya. Singkat cerita, setelah dewasa ia dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan melewati laut yang terbelah dua oleh kuasa tangan Allah. Setelah terbebas dari penindasan Mesir, Musa memimpin mereka menuju Tanah Perjanjian, Kanaan. Namun karena dosa yang diperbuat oleh Musa akibat keluh kesah bangsa Israel, Allah tidak mengizinkan Musa memasuki Kanaan (Bil. 20: 2-13).

Melalui perjalanan yang panjang berpuluh tahun Musa memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian, tetapi Musa sendiri kemudian tidak boleh masuk karena dosa yang diperbuatnya. Sungguh ironi bukan? Sekalipun demikian, Allah masih memberikan anugerah bagi Musa dengan membawanya ke puncak Gunung Pisga dan dari ketinggian 4.000 kaki di atas Laut Mati, Musa diperlihatkan oleh Allah seluruh daerah Tanah Perjanjian yang akan menjadi milik umat-Nya, bangsa Israel.

Terlepas dari dosa yang diperbuat oleh Musa, di sini kita diajar oleh Tuhan, waktu Tuhan bukanlah waktu manusia, demikian sebaliknya. Ayat 7 mengatakan, mata Musa belum kabur dan kekuatannya belum hilang, tetapi Allah menganggap waktu Musa telah selesai melayani Dia. Tugas Musa sampai di sini saja. Yosua yang akan meneruskan tugasnya mengantarkan bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.

Hari ini Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk hidup dan melayani Dia. Adakah kita meresponinya dengan serius dan menjalankannya? Jangan sampai ketika waktu-Nya tiba, Tuhan memanggil kita, kita baru sadar kita belum berespons dengan benar, dan saat itu kita tidak lagi diberikan kesempatan untuk menggenapinya. (DS)