Kepekaan Akan Dosa

Christian Life

Kepekaan Akan Dosa

23 May 2022

Pernahkah Anda mengalami mata Anda mendadak tertutup rapat karena kemasukan debu yang sangat kecil? Debu tersebut sangat kecil dan tidak kelihatan, namun ketika mengenai kornea maka mata sangat peka merasakan debu tersebut. Kornea merupakan bagian dari mata yang memiliki saraf nyeri yang sangat peka. Kepekaan tersebut menolong mata, kornea (khususnya) terhindar dari kerusakan yang lebih besar.

Seperti kepekaan kornea akan debu yang sangat kecil, adakah kita peka akan dosa yang sangat kecil? Sering kali kita menganggap apa yang kita perbuat baik-baik saja dan disetujui Tuhan, apalagi apabila yang kita lakukan tersebut disetujui orang banyak. Pemikiran demikian pernah ada pada Saul. Di dalam 1 Samuel 13:1-14. Dikisahkan bahwa Saul tidak sabar menunggu Nabi Samuel datang untuk memimpin persembahan korban bakaran dan korban keselamatan. Setelah tujuh hari menunggu, Saul gelisah karena rakyat berserak-serak meninggalkan dirinya. Demi rakyatnya tidak meninggalkannya, maka Saul memutuskan untuk melakukan sendiri mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Ketika Samuel datang, dia menjadi marah karena perbuatan Saul tersebut. Allah tidak berkenan terhadap apa yang dilakukan Saul. Mengapa? Memang benar Saul adalah raja, tetapi ia bukan seorang imam. Hanya imam yang diperkenankan mempersembahkan korban bakaran maupun korban keselamatan. Meski rakyat senang terhadap apa yang dilakukan Saul, namun itu adalah dosa di hadapan Allah.

Demikian juga dengan kita hari ini, sering kali kita melakukan hal-hal yang terkesan “tidak masalah”, “tidak berdosa”, karena secara umum orang menyetujuinya. Namun bila hal tersebut tidak sesuai dengan perkenanan Allah, maka itu adalah dosa; sekalipun itu adalah aktivitas rohani. Bagaimana kita bisa peka akan dosa? Hal pertama yang kita harus lakukan adalah memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan melalui doa dan firman Tuhan yang disertai ketaatan kepada-Nya. Tanpa dua hal tersebut mustahil kita bisa memiliki kepekaan akan dosa, karena melalui kedua hal itu Tuhan memimpin kita, umat-Nya.

Rindukah kita memiliki kepekaan akan dosa? Menyenangkan hati Allah? Marilah kita mulai dengan dua langkah sederhana: mengasihi kehidupan berdoa dan membaca firman Tuhan. (DS)