Bacaan: Keluaran 20:1-17
Bagian Alkitab ini memuat sepuluh Hukum Allah yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya supaya bisa mengenal Dia dengan benar. Sepuluh hukum ini diberikan kepada seluruh umat-Nya, sehingga tidak hanya berhenti sampai bangsa Israel saja. Karena itu, sepuluh hukum ini pastilah masih tetap relevan dengan kondisi kita di zaman sekarang.
Seperti contohnya hukum yang pertama, “jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Hukum ini diberikan pertama kali kepada bangsa Israel yang sudah 430 tahun lamanya di bawah perbudakan bangsa Mesir yang memiliki kebudayaan politheisme. Melalui hukum ini Allah ingin mengklaim posisi-Nya sebagai satu-satunya Allah di atas bumi ini dan Allah ingin umat-Nya belajar bahwa Dia adalah satu-satunya Allah sejati yang harus disembah.
Pada masa sekarang ini mungkin kita merasa sudah tahu bahwa Allah itu hanya satu. Tapi sungguhkah kita sudah menghidupi hukum ini? Kita tanpa sadar sebenarnya masih memiliki dan bahkan menyembah banyak ilah lain dalam hidup kita, seperti nilai yang bagus, pekerjaan, uang, pasangan kita, bahkan diri kita sendiri, yang tidak bisa digeser sedikit pun bahkan oleh keberadaan Allah. Kita menempatkan itu semua di atas Allah. Kita rela mengerjakan apa pun supaya kita dapat mendedikasikan hidup kita sepenuhnya kepada ilah tersebut. Kita bahkan tidak lupa menyematkan label Kristen dalam semua pengejaran ini, “kan kalau aku dapat nilai bagus, itu jadi kesaksian yang bagus sebagai orang Kristen.” Benarkah ketika kita mendapat nilai yang bagus, orang akan mempermuliakan Allah kita? Di dalam kesuksesan hidup kita, benarkah orang melihat Allah kita dan bukan anugerah Allah melalui hidup kita? Bagaimanakah membawa setiap orang hanya melihat dan memuliakan Allah ketika melihat kehidupan kita? Marilah kita kembali merenungkan sepuluh hukum ini dengan saksama serta meminta belas kasihan-Nya agar kita mampu menyatakan Allah sejati melalui seluruh hidup kita. (YC)

