Hidup adalah Kristus

Devotion

Hidup adalah Kristus

10 July 2023

Setiap kita pasti memiliki tujuan dalam hidup. Tujuan yang kita nilai sebagai hal terpenting yang harus kita capai. Tujuan itulah yang akan menarik seluruh perhatian kita. Kita akan mengerahkan segala yang kita punya untuk mencapai tujuan tersebut. Kesulitan apa pun tidak akan mengurangi niat kita untuk memperjuangkannya. Pengorbanan sebesar apa pun akan kita berikan untuk mencapai sesuatu yang kita anggap paling nilai. Semua orang pasti setuju dengan hal ini, baik orang Kristen maupun yang bukan Kristen. Jadi apa yang membedakan pandangan kita sebagai orang percaya dengan dunia ini mengenai tujuan hidup?
Perbedaannya adalah definisi tujuan hidup itu sendiri. Dunia bisa memberikan banyak pilihan dalam menentukan tujuan hidup mereka. Ada yang menjadikan harta dan kekuasaan sebagai tujuan hidup. Ada pula yang menjadikan prestasi dan karir sebagai tujuan utama dalam hidupnya. Atau ada pula yang menjadikan popularitas sebagai tujuan hidup. Dunia memberikan nilai yang tinggi pada hal-hal tersebut.
Dunia ini menganggap bahwa tercapainya tujuan adalah kepuasan yang sempurna. Tetapi ketika kita melihat fakta di sekitar kita, pencapaian akan hal-hal tersebut tidak pernah memberikan kepuasan hidup. Ada banyak orang yang memiliki harta berlimpah, namun masih hidup dalam kekhawatiran. Ada banyak artis-artis dengan popularitas tinggi yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Fakta-fakta seperti ini yang mengingatkan kita kembali bahwa harta, popularitas, kekuasaan, dan hal-hal materi lainnya yang dijadikan tujuan hidup oleh dunia ini tidak bisa memberikan kepuasaan hidup. Jadi apa yang seharusnya menjadi tujuan kita sebagai orang Kristen?
Paulus berkata bahwa baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tujuan tertinggi hidup kita seharusnya ditempatkan kepada Kristus. Kita harus memuliakan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Mungkin ini adalah hal yang sudah biasa kita dengar, namun masih sangat sulit kita kerjakan. Tidak sedikit di antara kita yang memiliki tujuan hidup sebatas hal materi seperti yang dunia miliki, sehingga tidak heran kita tidak memprioritaskan kehidupan rohani kita dan pekerjaan Allah. Jika kita menempatkan Allah sebagai tujuan utama hidup kita, maka sudah seharusnya seluruh hidup kita terarah pada-Nya. Kita akan mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk menggenapkan kehendak-Nya. Kita tidak akan lagi melihat keinginan diri dan bahkan rela mengorbankan diri demi memperjuangkan pekerjaan Allah di dunia ini. Kemuliaan Allah akan menerangi dan mencelikkan mata kita sehingga daya tarik dunia tidak akan memikat hati kita. Mari kita mengoreksi diri. Apakah Allah benar-benar sudah menjadi tujuan hidup kita? Apakah kehendak Allah sudah menjadi nilai tertinggi yang selalu kita prioritaskan? (RP)