Ini adalah butir terakhir Kristologi dalam Pengakuan Iman Rasuli. Butir ini memberi jawaban akan makna waktu. Tidak satu pun agama atau kebudayaan yang tahu jelas apa itu waktu. Di dalam kekaburan, manusia membuat kesimpulan yang salah pula. Banyak orang beranggapan bahwa waktu terus berputar. Setelah musim semi, datanglah musim panas, lalu musim gugur, dan kemudian musim dingin, selanjutnya kembali ke musim semi, demikian seterusnya. Bahkan banyak orang beranggapan hidup kita pun merupakan siklus yang terus berputar. Setelah lahir kita akan menjadi dewasa, tua, dan mati; dan setelah mati akan dilahirkan kembali, reinkarnasi. Pemikiran ini bukan ada hanya di filsafat India dan Buddhisme, para filsuf Yunani juga berpikiran sama, seperti Pythagoras, dan 150 tahun sesudahnya, Sokrates dan Plato juga. Reinkarnasi telah menjadi fenomena global, baik di Barat maupun Timur, baik kuno maupun masa kini. Konsep ini merupakan hasil pengamatan mereka terhadap alam.
Namun, sekitar seribu lima ratus tahun lalu, seorang pemikir besar yang dipengaruhi wahyu Allah dalam Alkitab, yaitu Agustinus, tiba-tiba menyatakan bahwa waktu bukan terus berputar, tetapi merupakan garis linear yang terus maju ke depan dari titik awal sampai titik akhir, dan sesudah itu akan masuk ke dalam kekekalan (Yes. 44:6).
Kedua konsep tentang waktu ini telah memengaruhi dua bentuk kebudayaan yang berbeda: a) kebudayaan yang percaya bahwa waktu terus berputar, maka masyarakatnya tidak akan memiliki semangat maju yang signifikan; dan b) kebudayaan yang percaya bahwa waktu satu kali lewat dan tidak akan kembali lagi, maka masyarakatnya akan terus-menerus berpacu untuk maju.
Konsep waktu yang linear akan membawa manusia hidup dengan persiapan menghadapi penghakiman terakhir. Pengakuan Iman Rasuli berkata, “Dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.” Itu berarti:
(1) Kristus datang untuk menghakimi. Di saat itu, yang pertama, orang Kristen akan dihakimi. Namun, bukan penghakiman akibat berdosa, karena dosa yang dilakukan oleh orang Kristen telah ditanggung oleh Kristus di dalam kematian-Nya. Setiap orang Kristen akan dihakimi atas pelayanan dan kehidupan Kristennya. Yang kedua, penghakiman takhta aras putih. Yesus akan menghakimi semua orang berdosa. Tidak ada seorang pun yang menyangkal-Nya, dapat melarikan diri dari pengadilan terakhir ini. Mereka akan dibuang ke neraka yang kekal (Yohanes 5:27).
(2) Dunia akan masuk ke dalam saat yang akan datang. Waktu ada akhirnya, setelah berakhir ada kekekalan. Di manakah engkau akan menghabiskan kekekalanmu? Jika seseorang sudah meninggal, ia tidak akan kembali lagi. Sebagai manusia, seumur hidup kita harus berusaha melaksanakan semua yang Allah perintahkan, karena suatu hari nanti Kristus akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa, maka pada penghakiman terakhir tidak ada seorang pun yang bisa menghindar. Kita hidup di dunia, bagaimanapun kita memakai waktu, kebebasan, melakukan kebajikan, melakukan kehendak Tuhan, jikalau bisa dilakukan hari ini, janganlah ditunda hingga esok.
(3) Kristuslah Hakim terakhir. Allah Bapa memberikan kuasa penghakiman atas seluruh dunia ini kepada Allah Anak, maka setiap orang pada akhirnya akan menghadapi penghakiman Kristus. Tidak seorang manusia pun dapat luput dari penghakiman Kristus karena kita semua bisa mati. Di Alkitab ada tiga kalimat yang sering dipakai dalam mengabarkan Injil, yaitu: 1) Semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23); 2) Semua orang telah berdosa dan upah dosa adalah maut (Rm. 6:23); dan c) Semua manusia akan mati dan akan menghadapi penghakiman terakhir. Jika kita mengerti ketiga kalimat ini, maka kita akan menjadi orang Kristen yang baik. Dengan waspada kita akan memperhatikan hidup kita di hadapan Tuhan. Kiranya Tuhan terus menyertai dan memberkati kita. Amin. (HJ)

