Powerful in Powerless

Devotional

Powerful in Powerless

27 February 2017
"Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin. " - Hak 16:28
"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." - 2Kor. 12:9

Cerita kepahlawanan Simson ketika menghadapi orang-orang Filistin adalah cerita yang sering kita dengar dan baca di dalam Alkitab. Ya, Simson adalah seorang yang sangat kuat, mungkin orang yang paling kuat secara fisik dalam sejarah umat manusia. Tuhan memberikan kekuatan kepada dia untuk menjadi seorang nazir Allah. Sayangnya, ia malah menggunakan kekuatannya untuk diri sendiri dan pada akhirnya ia jatuh ke dalam tangan orang Filistin. Ia disiksa dan dipermalukan seperti badut di depan semua orang Filistin.

Di tengah-tengah kelemahan, kekecewaan, keputusasan, dan kemarahannya, Simson berdoa kepada Tuhan dan minta belas kasihan untuk memberikannya satu kekuatan terakhir untuk mengalahkan orang Filistin dan Tuhan menjawab doa Simson. Dikatakan bahwa orang Filistin yang terbunuh ketika Simson merubuhkan tiang penyangga rumah itu lebih banyak daripada yang ia bunuh sepanjang hidupnya.

Benarkah dengan kekuatan yang besar kita dapat melakukan apa saja? Tidak. Cerita Simson ini buktinya. Cerita ini terus mengingatkan kita bahwa kekuatan datangnya dari Tuhan, dan justru kekuatan yang paling besar adalah ketika kita merasa diri kita lemah. Sebuah paradoks yang indah yang Tuhan berikan kepada manusia karena ketika kita lemah, kita menggantungkan seluruh kehidupan kita hanya ke dalam tangan Tuhan. Di sanalah Tuhan berkarya melalui hidup kita. Bukankah Tuhan berkata kepada Paulus bahwa kuasa-Nya sempurna dalam kelemahan kita? (R)