Banyak topik di dalam filsafat yang sering kali kita “take it for granted”, sehingga kita tidak menyadari bahwa kita sudah mengadopsi pemikiran dunia yang melawan Alkitab. Salah satu pertanyaan mendasar yang muncul di dalam sejarah dunia pemikiran adalah mengenai asal mula dunia atau alam semesta ini. Berbagai jawaban pernah dikemukakan di dalam sejarah. Disadari maupun tidak, jawaban dari pertanyaan ini memengaruhi kita baik di dalam dunia pemikiran bahkan hingga ke dunia praktika.
Di dalam sejarah filsafat, setidaknya kita bisa mengelompokkan jawaban dari para filsuf ke dalam beberapa kelompok. Yang pertama ada kelompok yang menyatakan bahwa dunia ini berasal dari hal yang ada di dalam dunia ini atau berasal dari materi dan terjadi secara kebetulan tanpa ada yang mengaturnya. Kelompok ini percaya bahwa dunia ini bisa menjadi ada secara kebetulan, tanpa adanya campur tangan kuasa di luar alam, kuasa supranatural, atau Allah. Sehingga manusia berada karena suatu kebetulan atau karena adanya “force” yang secara acak mendorong terjadinya pembentukan dunia ini. Pemikiran ini mendorong manusia untuk melihat hidup tanpa adanya tanggung jawab kepada keberadaan Ilahi. Maka tidak heran jikalau aliran yang memiliki pemikiran seperti ini banyak mengarahkan manusia untuk menikmati hidup di dalam alam ini. Karena bagi mereka hidup ini hanya sementara dan akan berlalu, maka yang harus dilakukan adalah menikmati kehidupan ini sepuas-puasnya.
Kelompok lain adalah kelompok yang percaya bahwa dunia ini diciptakan oleh keberadaan yang Ilahi atau oleh Allah. Kelompok ini masih mempercayai bahwa Tuhan itu ada, namun sering kali keberadaan Ilahi atau allah yang mereka percaya bukanlah allah yang satu-satunya dan berdaulat. (SL)

