Di dalam kaitannya dengan ilmu atau bidang yang lain, kita seringkali menganggap theologi tidak memiliki hubungan sama sekali atau setidaknya hanya dalam aspek etika saja. Bahkan kita terbiasa untuk mengisolasi otoritas dari theologi dan Alkitab hanya di dalam hal-hal spiritual dan moral saja. Sedangkan bidang yang lain memiliki prinsip yang berbeda, bahkan bisa saja bertolak belakang dengan theologi. Namun sebenarnya pembelajaran theologi sangatlah berkaitan bahkan bersifat mendasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Banyak orang Kristen yang tidak menyadari bahwa teori-teori yang kita pelajari memiliki asumsi filsafat yang mengaturnya. Kita bisa saja percaya Allah Sang Pencipta, tetapi menjalankan prinsip evolusi di dalam bidang yang kita geluti. Sering kali teori maupun praktik yang kita pelajari dan jalankan di dalam keseharian hidup kita berbeda dengan yang kita imani di dalam theologi. Inilah salah satu bentuk pengaruh dari filsafat zaman, yang memisahkan aspek spiritual dengan aspek-aspek lain, atau menaruh aspek spiritual di dalam ranah privat dan tidak dibawa ke dalam ranah publik.
Namun, Alkitab mengajarkan hal yang lain dari dunia ini. Alkitab menyatakan bahwa segala kebenaran yang ada di dalam dunia ini adalah kebenaran Allah. Sehingga bagaimana kita menjalan kehidupan kita sehari-hari haruslah mencerminkan juga kebenaran yang Alkitab nyatakan. Pembelajaran theologi harus tercermin di dalam setiap aspek kehidupan kita, hidup sebagaimana seorang yang percaya kepada Allah hidup. Inilah cara padang yang melihat kebenaran secara luas di dalam setiap aspek kehidupan, tetapi juga dilihat secara utuh sebagai satu kebenaran. Jikalau kita percaya kepada Allah yang menciptakan dunia ini dari tidak ada menjadi ada, teori-teori seperti teori evolusi atau bahkan big bang harus kita tolak karena tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab. Inilah maksud dari menjadikan theologi sebagai fondasi bagi ilmu-ilmu yang lain, menjadikan theologi sebagai wawasan dunia yang mengarahkan ilmu-ilmu yang ada dengan prinsip yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Inilah salah satu dimensi yang sudah banyak ditinggalkan oleh orang Kristen pada zaman ini, menjadikan theologi sebagai fondasi bagi ilmu pengetahuan yang lain, melihat dunia ini berdasarkan kacamata Alkitab. (SL)

