Mungkin banyak orang yang bisa konsisten dalam mengerjakan suatu aktivitas. Kita mungkin mengenal banyak orang yang rajin, tekun, pantang menyerah, dan selalu semangat berjuang menghadapi berbagai tantangan. Namun, lain halnya dengan karakter. Mungkin kita jarang sekali melihat ada orang dengan karakter yang konsisten. Mereka yang kita kenal sebagai orang yang baik hati, ternyata bisa berubah 180 derajat ketika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan bagi mereka. Seperti istilah yang sering kali kita dengar, “Tunggu tanggal mainnya.” Jika kebaikan seseorang hanya pura-pura, pasti akan datang waktunya ketika karakter aslinya terbongkar.
Tidak demikian dengan Raja Hizkia. Selama masa pemerintahannya dan sampai akhir hidupnya, Alkitab mencatat bahwa ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ia konsisten dalam imannya kepada Allah. Hal ini terlihat ketika ia menghadapi serangan raja terkuat pada masa itu, yaitu raja Asyur (2Raj. 18:7). Dalam keadaan sulit seperti ini, ia tidak berpaling dan mencari keselamatan dari allah lain ataupun bangsa lain. Ia tetap konsisten percaya dan berharap kepada pertolongan Allah. Begitu pula saat ia jatuh sakit. Nabi Yesaya sudah menubuatkan bahwa ia tidak akan sembuh dan akan mati. Bagaimana respons Hizkia? Ia tidak bersungut-sungut, tidak marah kepada Allah, tidak menuntut Allah untuk menyembuhkan dia karena merasa dia layak disembuhkan atas ketaatannya selama ini. Ia sepenuhnya menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan, dan berkata “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu” (2Raj. 20:3).
Respons Hizkia pada masa-masa krisis ini menunjukkan iman dan kepercayaannya yang tidak pura-pura kepada Allah. Ia percaya kepada Allah bukan hanya saat keadaannya baik-baik saja, tetapi juga dalam keadaan sulit sekalipun. Bagaimana dengan kita? Apakah kita baru konsisten ketika syarat dan ketentuan kita terpenuhi? Kiranya kisah Hizkia dalam renungan ini bisa menjadi teladan untuk kita hidup konsisten di hadapan Allah. (TH)